Identitas palsu siswa
Siapa yang salah?
Anda semua pasti pernah mengalami yang namanya
Daftar ulang. Ya, daftar ulang sudah menjadi bagian dari prosedur setiap
sekolah. daftar ulang mulai dibutuhkan saat SMP. Dan biasanya daftar ulang itu
akan terkenal sedikit ’ wah ‘ pada
sekolah swasta. Beda halnya dengan sekolah Negeri yang tidak terlalau
memusingkan sistem daftar ulang ini. dan sesuai pengalaman sya dan teman saya
yang bersekolah di sekolah negeri, kalaupun diadakan sistem daftar ulang, itu
hanya pendataan standar dan ridak rumit. Wajar, karena sekolah negeri tidak
dikenakan biaya apapun.
Lalu, apa saja yang menjadi komponen dari
daftar ulang ini ?. setiap sekolah banyak macamnya. Pun, juga pasti banyak hal
yang berbeda dari setiap sekolah untuk sistem daftar ulangnya. Namun, saya disini sebagai siswa dari salah
satu MAN di jakarta, sistem daftar ulang sekolah saya itu sangat mudah dan juga
simple. Hanya SKHUN legalisir, photocopy
IJAZAH SMP serta NISN(SD) printout dari kemendikbud.
Tapi, yang menjadi masalah adalah ketika saya dan teman-teman saya
daftar ulang,ternyata data NISN yang dikeluarkan kemendikbud tidak sesuai dengan
data ijzah ataupun SKHUN SMP ataupun Akte kelahiran. Dan ternyata ini di
permasalahkan karena ada kemungkinan akan mempengaruhi dunia pendidikan di
jenjang selanjutnya.
Karyawan TU
sekolah saya yang melayani daftar ulang memberikan
pilihan kepada kami, data di NISN ini ingin di perbaiki atau tidak? Jelas kami
ingin memperbaikinya. Lalu, mereka memberikan pilihan ingin di perbaiki oleh
pihak sekolah dengan waka, atau sendiri?
Logika kami saat itu berfikir sendiri lebih baik, lebih cepat serta
lebih akurat dibandingkan lewat tangan orang lain. Akhirnya kami memutuskan untuk sendiri saja,
dan karyawan sekolah saya memberikan alamat gedung kemendikbud, Jl. Jendral
Sudirman, senayan, Jakarta Pusat gedung C, pada Unit Layanan Terpadu (ULT).
memberitahukan kami berkas yang di bawa adalah akte kalahiran, kartu NISN SD, serta Printout NISN keluaran kemendikbud. Dan
pihak sekolah akan membuatkan kami surat rekomendasi. Nah disini kami mengalami
kesulitan saat surat rekomendasi kami mengurusnya dari jam 08:00 – 11:00. Sungguh
melelahkan. Dan kami merasa pihak Tu menyusahkan kami. Kami hampir nekat ingin
pergi tanpa surat rekomendasi. Karena beberapa teman kami yang sudah lebih dulu
ke gedung Kemendikbud tidak memakai surat kemendikbud. Wajar, mereka individu,
sedangkan kami lebih dari 25 siswa yang bergabung.
Kami pun pergi ke
gedung kemendikbud menggunakan GrabCar. Sesampainya di gedung kemendikbud, beberapa
karyawan disana sedikit heran karena jumlah kami yang lumayan memakai seragam
SMA di gedung tersebut. Hingga ada 1
karyawan yang kami panggil bunda menanyakan perihal kedatangan kami. Kami pun
menjelaskan tujuan kami datang kesini. Untuk membenarkan data NISN yang tidak
sesuai dengan data diri kami ada juiga yang tidak terdaftar. Bunda heran kenapa
kami yang datang? Kenapa bukan pihak sekolah atau operator sekolah yang datang.
Kami menjelaskan karena para guru saat ini sedang sibuk dan juga sedang
mengadakan rapat. “ lho emangnya nggak ada karyawan Tu yang lain?” tanya bunda.
Kami bingung dan salah satu teman saya menjawab “mungkin sibuk juga kali bun,
lagi pula takutnya lama nanti nggak jadi-jadi bun, atau malah tambah salah”. Kami
wanti-wanti saat itu takut nama sekolah kami tercoreng atau nanti pihak
kemendikbud menegur sekolah dan sekolah menegur kami. Bagaimanapun ini adalah
sekolah kami tempat kami menimba ilmu.
“ nggak perlu
takut kok, ini sudah kewajiban pihak sekolah, tugas kalian hanya belajar. Seharusnya
kalian menuntut pihak sekolah ini. lagi pula kalian masih dalam masa liburan
kan? Ya okelah guru semua sibuk,
memangnya Tu tidak ada? Atau karyawan sekolah lain tidak bisa membantu? Memang mereka
sudah ada tugas masing-masing, tapi sekali lagi ini bukan tugas kalian. Ini
namanya sekolah teledor. Sayang kan ongkos kalian, rumah kalian jauh lagi. Coba
pihak sekolah yang kesini, kan hanya modal bensin dan juga motor. Toh
pengeluaran mereka juga mungkin bisa diganti oleh pihak sekolah kamu juga bisa
nanti minta ganti uang kamu” tutur bunda dan tertawa
“gak apa-apa kok bun kita juga sekalian jalan-jalan, seru” kami
membela.
“ ya okelah ini juga bagus buat kalian, kalian
jadi tahu gedung kemendikbud, tau prosesnya, dan lebih memiliki pengalaman dari
pada teman-teman kamu yang lain. bunda salut sama kalian. Bunda bisa menegur
sekolah kamu nanti ” tambah bunda sambil memfoto surat rekomendasi dari
sekolah.
Kami hanya bisa saling pandang dan tersenyum. Mengalihkan topik,
kami bertanya hal lain seputar pendidikan sambil menkmati minuman yang tersedia
di gedung ini gratis!! Hahaha bahkan kami yang mendominasi menghabiskan
berbagai minuman dari Nestle ini.
Menurut saya jika
NISN tidak sesuai, mungkin yang salah adalah yang menginput data kami saat kami
masih SD. Bisa juga kita tak sengaja atau tanpa sadar salah menuliskan nama
atau tanggal lahir kita.
Dan untuk sekolah menurut saya penuturan Bunda memang benar ini
semua tanggung jawab sekolah sampai kapanpu. Dan tidak seharusnya pihak Tu yang
melayani pendfataran ulang kami memberikan kami pilihan dengan” ingin di urus
sendiri atau di urus sekolah dengan pak fulan” karena menurut saya ini adalah
alasan mereka yang malas untuk berbelit. Mungkin banyak tugas yang lebih
penting atau lenih utaman dibandingkan sekedar mengurusi NISN kami yang salah.
Tapi, kami tetap bangga terhadap sekolah kami yang sudah melayani
kami dengan segenap hati insya allah.kami ucapkan terima kasih dan mohon
maaf.